Ajaran islam sangat menjunjung tinggi terhadap perkembangan ilmu dan pengetahuan. Karenanya didalam agama Islam mewajibkan pada umatnya untuk menuntut ilmu. Kewajiban menuntut ilmu tersebut tidak saja ilmu agama namun juga ilmu pada umumnya. Kegiatan mempelajari Al-Qur’an bagi umat Islam merupakan kegiatan yang positif. Keberadaan TKA-TPA memberikan kontribusi nyata dalam membentuk insan yang cerdas, beriman dan berakhlak mulia.Dalam kitab suci Al-Qur’an di jelaskan kewajiban serta keutamaan bagi mereka yang menuntut ilmu serta mengamalkannya. Untuk bisa mencapai kesuksesan dalam meraih kesuksesan dalam belajar dan menuntut ilmu diperlukan strategi atau kiat kiat yang harus dilaksanakan.
Kata Kunci : Belajar Efektif, Ilmu Pengetahuan-Islam, Membaca Al-Qur’an.
A. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
Islam sangat memperhatikan dan mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan intelektual manusia. Terdapat banyak ayat Kitab Suci Al-Quran, juga Hadits Nabi yang menyatakan hal ini dan sejarah perkembangan islam sendiri telah membuktikannya.
Al Quran kecuali sebagai kitab suci umat Islam juga sebagai pedoman hidup (way of life), ternyata ayat-ayatnya banyak dibutuhkan oleh seluruh umat manusia di dunia ini. Ayat pertama kali turun adalah perintah Allah swt kepada umat manusia untuk membaca. Membaca, demikian sampai diulang 2 kali. Mari kita perhatikan Qur’an Surat Al‘Alaq : 1 sampai dengan 5, sebagai berikut. Bismillahir Rahmanir Rahim(i).
- Iqra’ bismi Rabbikal lazi khalaq(a) (Bacalah dengan (menyebut) Asma Tuhanmu Yang menciptakan.
- Khalaqal insana min ‘alaq. (Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah).
- Iqra’ wa Rabbukal akram(u). (Bacalah dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah).
- Allazi ‘allama bil-qalam(i). (Dialah (Allah) yang telah mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (tulis baca).
- ‘Aalamal insana ma lam ya’lam. (Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya).
Rasulullah Saw melalui sabda-sabdanya, terus menerus memberikan motivasi kepada umat islam agar memperhatikan pengajaran membaca, khususnya pengajaran membaca Al Qur’an. Karena Al Qur’an merupakan sumber utama ajaran islam.
“Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara; mencintai Nabi, mencintai keluarga Nabi dan membaca Al Qur’an.” (HR. Ath-Thobroni).
Dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda:
“Hak anak atas orang tuanya ada 3. memilihkan nama yang baik ketika baru lahir, mengajarkan Kitabullah (Al Qur’an) ketika mulai bisa berfikir dan menikahkan ketika telah dewasa.” (HR. Ahmad).
Memang “membaca” dalam arti luas tidaklah terbatas pada membaca huruf-huruf yang tertulis dalam sebuah kitab, tetapi tidak berarti membaca fenomena-fenomena yang ada dalam alam dan jagat raya ini. Namun demikian ayat ini memberi indikasi betapa islam sangat mementingkan masalah kemampuan membaca huruf-huruf yang tertulis dengan pena dalam bentuk simbol-simbol tulisan.
Islam mendorong pengembangan intelektual manusia untuk mengatasi problem atau masalah hidup mereka setelah mereka berpedoman lebih dahulu pada Al Quran dan Hadist.
B. KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU MENURUT ISLAM
Dalam ajaran Islam baik dalam ayat Al-Qur’an maupun hadits, bahwa ilmu pengetahuan paling tinggi nilainya melebihi hal-hal lainnya. Bahkan sifat Allah Swt adalah dia memiliki ilmu yang Maha Mengetahui. Seorang penyair besar islam mengungkapkan bahwa kekuatan suatu bangsa berada pada ilmu. Saat ini kekuatan tidak bertumpu pada kekuatan fisik dan harta, tetapi kekuatan dalam hal ilmu pengetahuan. Orang yang tinggi dihadapan Allah Swt adalah yang berilmu. Allah Swt memerintahkan kepada umat untuk bertanya kepada ulama mereka. Firman Allah Swt., yang artainya :
Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. (QS. 21:7)
Demikian juga, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya : Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim. [HR. Ibnu Majah, :224, dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani di dalam Shahih Ibni Majah]
Dalam sebuah hadits lainnya, Nabi Muhammad Saw menganjurkan kita untuk menuntut ilmu sampai ke liang lahat. Tidak ada Nabi lain yang begitu besar perhatian dan penekanannya pada kewajiban menuntut ilmu se-detail Nabi Muhammad Saw. Maka bukan hal yang asing jika waktu itu kita mendengar bahwa Islam memegang peradaban penting dalam ilmu pengetahuan. Semua cabang ilmu pengetahuan waktu itu didominasi oleh Islam yang dibangun oleh para ilmuwan Islam pada zaman itu yang berawal dari kota Madinah, Spanyol, Cordova dan negara-negara lainnya. Itulah zaman yang kita kenal dengan zaman ke-emasan Islam, walaupun setelah itu Islam mengalami kemunduran. Di zaman itu, di mana negara-negara di Eropa belum ada yang membangun perguruan tinggi, negara-negara Islam telah banyak membangun pusat-pusat studi pengetahuan. Sekarang tugas kita untuk mengembalikan masa kejayaan Islam seperti dulu melalui berbagai lembaga keilmuan yang ada di negara-negara Islam, termasuk di Negara Indonesia.
Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa orang yang mulia di sisi Allah hanya karena dua hal; karena imannya dan karena ketinggian ilmunya. Bukan karena jabatan atau hartanya. Karena itu dapat kita ambil kesimpulan bawa ilmu pengetahuan harus disandingkan dengan iman. Tidak bisa dipisahkan antara keduanya. Perpaduan antara ilmu pengetahuan dan iman akan menghasilkan peradaban yang baik yang disebut dengan Al-Madinah al-Fadhilah.
Dalam menuntut ilmu tidak mengenal waktu, dan juga tidak mengenal gender (perbedaan jenis kelamin). Pria dan wanita punya kesempatan yang sama untuk menuntut ilmu. Sehingga setiap orang, baik pria maupun wanita bisa mengembangkan potensi yang diberikan oleh Allah Swt kepada kita sehingga potensi itu berkembang dan sampai kepada kesempurnaan yang diharapkan. Karena itulah, agama Islam menganggap bahwa menuntut ilmu itu termasuk bagian dari ibadah. Ibadah tidak terbatas kepada masalah shalat, puasa, haji, dan zakat. Bahkan menuntut ilmu itu dianggap sebagai ibadah yang utama, karena dengan ilmulah kita bisa melaksanakan ibadah-ibadah yang lainnya dengan benar. Imam Ja’far As-Shadiq pernah berkata: “Aku sangat senang dan sangat ingin agar orang-orang yang dekat denganku dan mencintaiku, mereka dapat belajar agama, dan supaya ada di atas kepala mereka cambuk yang siap mencambuknya ketika ia bermalas-malasan untuk menuntut ilmu agama”. http://rifai.staf.narotama.ac.id/2012/02/04/anjuran-menuntut-ilmu-dalam-islam/
Keutamaan menuntut ilmu yang lain, dapat kami sampaikan sebagai berikut :
- Allah memudahkan jalan ke sorga bagi orang yang menuntut ilmu.
- Malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi.
- Seorang ‘alim dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air.
- Keutamaan seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang.
- Para ulama itu pewaris para Nabi. http://ustadzmuslim.com/ilmu-dan-keutamaannya/
C. FADILAH / KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR’AN
Begitu banyak hikmah dari memperbanyak membaca Alquran. Terdapat banyak sekali fadhilah atau keutamaan dari membaca Al-Qur’an Allah SWT. berfirman :
Dalam kitab suci QS al-Baqarah [2]: 2): Allah Swt, berfirman :
”Alquran Al-Karim adalah pedoman hidup umat manusia, walaupun yang mengambil manfaat hanyalah orang-orang yang bertaqwa.”
“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan [cahaya maksudnya adalah Nabi Muhammad SAW. dan kitab maksudnya adalah Al-Qur’an]. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS. Al-Maa’idah: 15-16)
Rasulullah SAW. bersabda: “Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
“Orang yang pintar membaca Al-Qur’an akan tinggal bersama Jibril.” (HR. Bukhari-Muslim)
Dari Ibnu Mas’ud ra, berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. at-Tirmidzi; hadits hasan shahih)
Disamping tersebut diatas masih ada beberapa keutamaan lainnya, sebagai berikut :
- Mendapatkan pahala yang sangat banyak, di mana satu huruf diberi balasan dengan sepuluh kebajikan, sebagaimana diriwayatkan oleh Iman At-Tirmidzi dalam sebuah hadits Rasulullah SAW. Kita tahu bahwa seluruh Alquran, menurut sebuah literatur berjumlah 325.015 huruf, yang berarti satu kali khatam Alquran mendapatkan nilai pahala kebajikan kelipatan sepuluh, yakni 3.250.150 (Tiga juta duaratus lima puluh ribu seratus lima puluh) pahala kebajikan. Subhanallah !. Tentu untuk meraihnya, kita harus berusaha memperbanyak membaca Alquran. Baik sebulan sekali, dua bulan sekali, atau bahkan tiga bulan sekali. Bahkan banyak di antara ulama Alquran yang mampu mengkhatamkan Alquran setiap seminggu sekali.
- Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang selalu membaca Alquran, mempelajari isi kandungannya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Kitab Alquran dan Allah merendahkan kaum yang lainnya (yang tidak mau membaca, mempelajari dan mengamalkan Alquran).” (HR Bukhari). Secara logika dapat kita pahami, mengapa orang-orang yang membaca dan mempelajari isi kandungan Alquran dan berusaha mengamalkannya diangkat derajatnya oleh Allah SWT?. Orang-orang yang membaca Alquran berarti orang-orang yang selalu dekat dengan Allah, bahkan membaca Alquran merupakan bercakap-cakap dengan Allah SWT.
- Mendapatkan ketenangan jiwa atau hati yang sangat luar biasa, di mana setiap ayat Alquran yang dibacanya akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman bagi para pembacanya. Sebagaimana diterangkan dalam surah Al-Isra [17] ayat 82, Alquran diturunkan Allah SWT untuk menjadi obat segala macam penyakit kejiwaan. Sehingga para pembaca Alquran, bahkan orang yang mendengarkan bacaannya mendapat pula ketenangan jiwa.
- Mendapatkan syafaat (pertolongan) pada hari Kiamat. Hal ini dijelaskan pada hadhis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Muslim. “Bacalah Alquran oleh kamu sekalian, karena bacaan Alquran yang dibaca ketika hidup di dunia ini, akan menjadi syafaat/penolong bagi para pembacanya di hari kiamat nanti.”
Maka perbanyaklah membaca Alquran ketika nafas masih menyertai kita dan denyut jantung masih bergerak, karena bacaan Alquran akan menjadi syafaat/penolong bagi para pembacanya di hari Kiamat nanti, dikala manusia banyak yang sengsara dan menderita.
D. KIAT-KIAT SUKSES BELAJAR. TANPA MENINGGALKAN TPA.
Menyiapkan diri secara sistematis untuk belajar agar apa yang dipelajari dapat dipahami dan dimengerti adalah hal yang harus dilakukan. Langkah ini perlu dilakukan karena tanpa persiapan yang baik anda pasti tidak akan berhasil. Persiapan yang baik sangat diperlukan dalam upaya menuju kesuksesan dalam memperoleh apa yang diharapkan. Juga perlu kiat-kiat lainnya yang sebaiknya dilakukan:
Dalam rangka persiapan diri ini, harus diperhatikan syarat-syarat yang mendukung, baik itu syarat lilngkungan rumah, syarat fisik serta mental. Sebelum belajar, berdoa mau belajar: “Robbi djitni ‘ilman warzukni fahman, amin yaa robbal ‘alamin”. Ya Tuhan, tambahkanlah aku ilmu & berikanlah aku pemahaman. Amin, ya, Rabba al-amin.
Berikut beberapa syarat dan kiat-kiat yang perlu diperhatikan menurut seorang ahli bidang pendidikan Winarno Surachmad, (1965:17), sebagai berikut ;
1. Beberapa persyaratan yang sebaiknya diperhatikan :
a. Syarat Lingkungan Rumah
Untuk belajar dengan baik diperlukan lingkungan yang merangsang suasana belajar. Tempat tinggal perlu memenuhi syarat-syarat kesehatan, ketenangan dan penerangan. Dari sudut kesehatan, tempat tinggal harus bebas dari udara lembab dan bau busuk. Harus terdapat peredaran udara yang langsung berhubungan dengan udara bersih di luar. Karena selama belajar kebanyakan saudara akan duduk dalam kamar maka udara bersih diperlukan untuk mengatasi peracunan pernafasan dan mengurangi kelelahan. Dari sudut ketenangan anda harus melihat apakah setidak-tidaknya pada saat tertentu anda dapat belajar dengan tenang belajar seorang diri. Tempat belajar yang ramai akan mengacaukan pembagian waktu dan konsentrasi belajar kita. Dari sudut penerangan anda perlu menyelidiki apakah cukup penerangan dalam kamar belajar, karena penerangan yang kecil akan melelahkan mata dan otak.
b. Syarat Fisik
Untuk mencapai hasil yang baik, tidak dapat disangkal bahwa keadaan fisik seseorang ikut menentukan hasil pelajarnnya. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah makanan, kesehatan dan kesegaran badan pada umumya. Makanan harus selalu diupayakan seimbang, dengan mengutamakan imbangan vitamain-vitamin, zat putih telur dan karbohidrat serta mineral lainnya yang berguna.
Makanan yang tidak seimbang (misalnya karena senang pada jenis tertentu saja), atau makan tak beraturan (terlalu kenyang, tidak pada waktunya), makan ceroboh(makanan kotor, hampir busuk), mempengaruhi nilai dan peredaran darah serta dapat menyebabkan keracunan dalam pencernakan.
Kesegaran badan perlu dipelihara dengan memberi kesempatan badan untuk beristirahat dan tidur secukupnya, dan waktu belajar diselingi dengan rekreasi dengan menggerakkan otot-otot, merangsang peredaran darah dan pernafasan.
c. Syarat Mental
Yang dimaksudkan dengan syarat mental disini adalah adanya kedisiplinan diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin diri sehari-hari sangat diperlukan. Kalau anda membiasakan diri hidup teratur dan mengerjakan jenis pekerjaan pada waktu, tempat dan menurut jalan semestinya, anda tidak akan mengalami kesulitan apabila mendemikian pula dalam menghadapi pelajaran. Karena belajar efektif itu sendiri adalah soal disipiln yang berencana. Saudara perlu mengadakan pembagian waktu dengan seksama, kemudian pembagian pekerjaan sehari-hari sesuai dengan waktu yang disediakan.
Patuh dan bijaksana dalam pelaksanaan jadwal itu adalah permulaan yang baik. Bila setiap kali anda melanggar sendiri rencana kerja anda, maka pada diri anda sangat mungkin terdapat kelemahan disiplin. Banyak pelajar yang mengalami kegagalan dalam belajar bukan karena memiliki tingkat intelegensi yang rendah. Tetapi semata-mata karena tidak memiliki disiplin diri untuk hidup secara teratur, berencana dan bertujuan. Kehidupan yang tak teratur, tak berencana dan tak bertujuan mencerminkan sebuah pribadi yang ceroboh, dangkal dan mudah terpengaruh.
Adapun waktu yang baik untuk belajar apakah pada siang ataukah malam hari, tergantung pada masing-masing pribadi. Secara umum, psikologi menemukan bahwa type manusia dalam hal ini ada dua: type siang dan type malam. Bila anda merasa lebih mudah melakkukan kegiatan belajar di malam hari, besar kemungkinan bahwa anda adalah type malam, dan pad saat itulah hendaknya jam-jam pelajaran yang pokok anda tempatkan dalam jadwal.
2. Kiat-kiat yang perlu di terapkan guna peningkatan diri untuk meraih kesuksesan pelajar.
a. Kiat belajar sendiri.
Bagi pelajar belajar adalah kewajiban, karena hal ini berfungsi untuk memperdalam apa yang sudah atau nantinya akan diberikan oleh bapak-ibu guru di sekolah. Untuk itu diperlukan waktu yang khusus untuk dapat belajar sendiri. Tujuan ialah agar dalam waktu yang tenang dan khusus itu dapat mencurahkan perhatian pada bahan-bahan pelajaran menurut kemampuan, cara dan kecermatannya sendiri. Pada saat ini, apabila anda menjumpai sesuatu hal yang tidak dimengerti maka perlu dicatat lalu usahakan secara mandiri mencarinya di perpustakaan atau bisa menanyakan kepada guru yang mengajarkan pelajaran tersebut.
b. Kiat mengulangi pelajaran.
Sekali seminggu, anda harus menyediakan waktu selama satu jam untuk meninjau kembali dengan cepat pokok-pokok yang sudah dipelajari. Jam review ini harus menjadi acara tetap. Mengulang tidak berarti hanya membaca catatan berulang-ulang, tetapi juga senantiasa berusaha meningkatkan pemahamannya. Jadikanlah prinsip ini sebagai pedoman untuk mengulangi pelajaran : lebih baik mengulangi sesuatu dalam waktu yang pendek tetapi sering dari pada men-sekaligus-kan. Artinya mempelajari sesuatu selama 10 hari dan tiap jam sehari, lebih bermanfaat dari pada mempelajarinya dalam waktu 1 hari selama 5 jam sekaligus. Itulah pula sebabnya mengapa anda akan lebih berhasil bila belajar secara teratur tiap 2 jam saja sehari, dari pada men-sekaligus-kan pelajaran itu sampai satu bulan tidak tidur sebelum ujian (belajar wayangan)
c. Kiat menggunakan perpustakaan.
Perpustakaan adalah jantungnya pendidikan di sekolah. Untuk itu saudara tidak boleh mengabaikan fungsi perpustakaan. Semua hasil pemikiran dari berbagai ahli, bidang, dari berbagai tempat ada di perpustakaan, dan semua itu di sediakan untuk anda dalam rangka keberhasilan dalam belajar. Anda dapat mencari informasi apa saja di perpustakaan. Agar dapat dengan mudah anda mengetahui sumber-sumber yang berguna gunakanlah kartu-kartu katalog yang disediakan pada setiap perpustakaan. Saat ini bahkan pada sekolah tertentu telah tersedia sarana penelusuran komputer, yang memudahkan pada pemustakanya.
Bila belum mengetahui dengan jelas, mintalah bantuan pada pustakawan yang bertugas. Saudara harus mengetahui informasi apa yang anda butuhkan. Sebab jika tidak, ada kemungkinan saudara tertarik pada majalah atau buku gambar lalu duduk membacanya, dan akan melupakan tujuan semula. Ada beberapa sistem mengatur buku di perpustakan. Yang lazim di Indonesia ialah sistim Dewey. Sistem ini penempatan buku di golongkan dalam 10 kategori. Setiap kategori di beri bernomor, dan nomor inilah yang anda harus ketahui karena itu menujukkan sesuai dengan kategori yang ada.
Kesepuluh kategori menurut Sistem Dewey adalah sebagai berikut :
000 – 099 ====> Karya Umum
100 – 199 ====> Filsafat.
200 – 299 ====> Agama
300 – 399 ====> Pengetahuan Sosial
400 – 499 ====> Bahasa
500 – 599 ====> Pasti / Alam
600 – 699 ====> Kerajinan
700 – 799 ====> Kesenian
800 – 899 ====> Kesusasteraan
900 – 999 ====> Sejarah.
Bilangan-bilangan ini di perinci lagi sehingga lebih spesifik.
Contoh 800 = Kesusasteraan, 822 = Kesusasteraan Inggris.
SUMBER BACAAN